Nama : Aisyah Hudaya
NIM : 09-091
JUDUL : Pengaruh Variabel-Variabel Kognitif Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas XI-IPASMA Negeri 3 Makassar
PENULIS : Nurdin
ASAL JURNAL
: Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 2006, 06, 895-914.
Ringkasan
Artikel :
Penelitian ini adalah ex
posf facto yang bertujun untuk menyelidiki pengaruh variabel-variabel
kognitif (persepsi) tentang matematika, kreativitas belajar matematika, dan
gaya kognitif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 3
Makassar,: baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri. Populasi
penelitian adalah seluruh mahasiswa kelas XI-IPA SMA Negeri 3 Makassar tahun ajaran
2003-2004, sedangkan sampel penelitian sebanyak 94 siswa (dua kelas) yang
dipilih dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang
dipergunakan adalah skala persepsi tentang matematika, skala kreativitas belajar matematika,
tes gaya kognitif dan tes hasil belajar marematika. Hasil-hasil penelitian yang
diperoleh adalah: (I) Hasil belajar matematika, persepsi tentang matematika,
dan kreativifas belajar matematika siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 3 Makassar
secara berturut-turut berada dalam kategori rendah, jelek, dan kurang: (2)
Persepsi tentang matematika, kreativitas belajar matematika, dan variabel indikator
gaya kognitif secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 3 Makassar, dengan koefisien determinasi (Rv sebesar 0,713; (3) Secara
sendiri-sendiri, persepsi tentang matematika, kreativitas belajar matemafika,
dan gaya kognirif berpengaruh positif terhadap hasil belajar matemarika siswa kelas
XI-IPA SMA Negeri 3 Makassar.
LATAR BELAKANG
Secara psikologis ada dua macam faktor internal yang dapat mempengaruhi
hasil belajar matematika siswa, yaitu faktor kognitif dan faktor afektif.
Slameto (1995) mengemukakan bahwa faktor-faktor kognitif yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah (a) persepsi, (b) perhatian, (c) mendengarkan, (d) ingatan, (e) kesiapan, ( f ) struktur kognitif,
(g) inteligensi, (h) kreativitas, dan (i) gaya kognitif, sedangkan faktor-faktor
afektif yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah (a) motivasi clan
kebutuhan, (b) minat, (c) konsep diri, (d) aspirasi, (e) kecemasan, dan ( f )
sikap. Peranan faktor-faktor kognitif dan afektif tersebut dalam mempengaruhi
hasil belajar matematika dapat berbentuk pengaruh sendiri-sendiri maupun bersama-sama,
dan dapat secara langsung maupun tidak langsung, bahkan ada satu faktor yang mempengaruhi
faktor yang lain.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mereduksi factor-faktor
yang dominan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika sehingga dapat
dimanipulasi untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMA. Hal ini
penting dilakukan mengingat hasil belajar matematika siswa SMA di kota Makassar
dewasa ini masih kurang menggembirakan. Hasil penelitian Nurdin dan Darwing
(2002) menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 11 SMU Negeri di
Kota Makassar hanya mencapai rata-rata 6,57 dari skor ideal 10 atau berada
dalam kualifikasi sedang. Demikian juga hasil penelitian Rahman et al. (2003)
yang menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 11 SMU Negeri 3
Makassar hanya mencapai skor rata-rata 4,55 dari skor ideal 10 atau berada pada
kualifikasi sangat rendah.
Dengan dasar pertimbangan tersebut di atas, penelitian ini hanya membatasi
diri pada faktor-faktor kognitif (persepsi tentang matematika, kreativitas
belajar matemaitika, dan gaya kognitif) yang secara teoritis diduga memiliki
pengaruh yang dominan terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas XI-IPA SMA Negeri 3.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Hal ini berarti
bahwa kreativitas belajar matematika secara signifikan berpengaruh positif
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 3 Makassar
setelah memperhitungkan keterlibatan variabel persepsi tentang matematika dan
variabel indikator gaya kognitif siswa.
PEMBAHASAN
Dari jurnal diatas hasilnya membuktikan adanya pengaruh positif kreativitas
belajar matematika dengan hasil bejar matematika. Jadi, asumsi dasarnya prinsip
pembelajaran adalah mendeskripsikan sifat dari sistem memori manusia dan representasi
pengetahuan dalam memori yang tujuannya adalah mengembangkan diri seorang
pelajar tentang pengetahuan yang ada dan strategi apa yang sesuai yang dapat
membuat seorang pelajar dapat memahami dan menguasai informasi dalam banyak
hal.
Sesuai dengan komponen utama pembelajaran yang pertama membuat sebuah
intruksi kerangka pembelajaran yang mudah diterima oleh siswa agar siswa dapat
membuat sebuah kerangka yang terorganisir sehingga siswa dapat dengan mudah
memahami pembelajaran tersebut. Yang kedu siswa juga membutuhkan fasilitas
belajar yang mendukung untuk dapat mengembangkan pengetahuan yang ia miliki
agar dapat memahami dengan lebih mudah. Ketiga,
fasilitas pengkodean informasi juga dibutuhkan agar siswa lebih mudah dalam
mengingat dalam jangka panjang dan ketika informasi dibutuhkan lagi, informasi
dapat diingat dengan mudah . Dan yang keempat,
perlunya strategi dalam mengkontruksi makna juga perlu untuk proses
mengingat.
Dengan variable-variable kognitif
kita dapat membuat pembelajar lebih mudah sehingga siswa juga dapat
dengan mudah memahami apa yang dimaksud oleh guru. Sehingga proses pembelajaran
guru dan siswa dapat berjalan dengan lancar.
referensi : Gredler. M. E., 2011. Learning And
Instruction: Teori Dan Aplikasi. Tri Wibowo, B.S. Jakarta : Kencana
1 komentar:
semoga bermanfaat :)
Posting Komentar