Kamis, 09 Desember 2010

TUGAAAAAAS

inilah yang dialami mahasiswa kalo sudah mendekati  U A S !!! tugas tugas tugas dan deadline .
saya yang seorang mahasiswa juga harus ngumpulin tugas dong. gila aja gak ngumpulin mau berapa tahun lagi saya kuliah -_-

kali tugas tugas saya berhubungan dengan PENELITIAN yaaah nama mata kuliahnya METOPEL = metode penelitian.
dari sekian banyak judul yang saya pikirkan dan di bantu oleh teman-teman saya yang baik hati unruk menemukan judul. bahkan judul yang saya inginj munculkan di tertawakan teman saya karena dikira mau buat skripsi, hati saya hancuuuuuuuur. tapi saya tetap berusahaaa. berusaha dan  akirnya keluarlah dari kepala saya sebuah judul
hubungan antara depresi dengan eating disorder . HAHAHAHAHAHAHAHA

BAYANGKAAAAAAAAAN !!! senangnya tak terhingga .hahahhahahahhaha
muncuuuuul juga akiiirnya judul saya . hahahahahha

dan setelah saya mencari resensi tentang judul saya. saya sangat TERKEJUT melihat penderita dari eating disorder. eating disorder ini terbagi 2 ada yang Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa 

Anorexia Nervosa  ini adalah contoh dari orang-orang yang sudah saatnya makan tapi takut makan karena ketakutan yang berlebihan akan berat badan. Sedangkan Bulimia Nervosa adalah orang-orang yang sesudah makan malah memuntahkan kembali makanannya.

sebenarnya saya juga pernah berbuat yang kedua ini. tapi yang anorxia ini saya kurang kuat mental dalam menahan makanan. tapi yang BULIMIA dari pengalaman saya sangat mubajir. pikirin aja masak udah dimakan di buang. kan mubajir, banyak lo orang-orang yang makan tapi kenapa saya buang-buang *anak baik :D

saya sangat bersyukur tidak melanjutkan proses bulimia ini karena terbukti dari gambar-gambar dibawah ini.
pertama ini yang anorexia yang memakai bikini
 yang ini bullimia
 anorexia lainnya
 saya sangat mengerti smua orang ingin terlihat sangat sempurna, jangankan orang SAYA SENDIRI JUGA MAU. hahahhha
tapi sebelum kita berbuat ada lebih baiknya kita pikirkan dulu sebelum berbuat :)




Selasa, 25 Mei 2010

UAS

Sabtu, 08 Mei 2010

tugas kelompok proyek "kelompok K"

tugas hasil observasi kelompok  klik disini

kelompok K
steven 09-025
risma aryanti 09-049
raharja 09-067
dwiyana 09-075
aisyah hudaya 09-091

Kamis, 11 Maret 2010

cat in my home [tugas 3]


Dirumahku tidak ada yang memelihara binatang, karena mamaku emang gak suka binatang. tapi suatu hari datang lah ....


si KUNING ini, karena tingkahnya yang lucu jadinya dialah kucing pertama yang diangkat menjadi peliharaan. Beberapa bulan kemudian si KUCING membawa pacarnya yang sudah hamil .

setelah beberapa tenggang waktu, tepat tanggal 12 januari 2009 lahirlah ketiga anaknya yang lucu-lucu dan mengemaskan.


  anak yang lahir 3 ekor
1. dikasih nama ABU
2. namanya KUNINGjunior .

Emang namanya mirip seperti bapaknya dikarenakan setelah pacar KUNING hamil, dia jadi jarang dirumah dan sering keluyuran. Makanya kami namakan anak yang ini dengan bapaknya.

3. namanya HITAM

Emang hitam dan kuning seperti agak mirip. Tapi, aslinya mereka berbeda, yang membedakan ditelinganya. Kalau kuning telinganya lebih kuning, sedangkan hitam lebih banyak hitamnya.

Mereka ini sangat akur satu sama lain, bahkan saya tidak pernah mendengar mereka berantam contohnya seperti ini

setahun kemudian mama kuning hamil dan melahirkan lagi, karena terlalu banyak akirnya mama saya marah dan mengusir mereka semua. tapi karena kakak saya terlalu sayang kepada mereka, jadinya dia menjemput si Abu kembali. Setelah kakak saya membawa si abu pulang kerumah, dia juga membawa pacarnya yang hamil

yang anehnya, kucing ini sangat marah kalo perutnya saya pegang. "argggggggggggggggg". WAW ternyata kucing juga melindungi sibuah hatinya :D
dan sekarang kami sedang menunggu kelahiran sang cabang bayi.
sepertinya kalo anaknya banyak-banyak juga mama saya tidak segan mengusir mereka semua.


semoga bermanfaat.






Rabu, 03 Maret 2010

HASIL DISKUSI KELOMPOK "k"

1. Psikologi Pendidikan dan Media pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut :
1. kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2. kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3. kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak misalnya TV atau radio.
-Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Landasan psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinuum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, Charles F. Hoban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.
fungsi media pembelajaran
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d. Semua indera murid dapat diaktifkan.
e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

REFERENSI :
- http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf
-http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/
-http://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/
-http://citraedukasi.blogspot.com/2008/12/media-pembelajaran.html
-http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/10/12/umpan-balik-yang-efektif-bagi-siswa/



2. Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran


Teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplin/bidang(field of study), yang berdasarkan definisi AECT 2004 ( AECT Definition and Terminologi Committee document #MM4.0 )mempunyai arti : “studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi”.

Teknologi pembelajaran mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
1) Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran
2) Untuk meningkatkan kinerja
Selain tujuan tersebut, teknologi pembelajaran dapat membuat suatu pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendesain, melaksanakan dan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non-manusia. Dari sini dapat disimpulkan bahwa manusia( dalam hal ini guru), bukanlah satu-satunya sumber belajar. Teknologi pembelajaran juga merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan. Oleh karena itu, teknologi pembelajaran memegang peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi ini, proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan lebih baik dan efisien, teknologi yang di maksud di sini merupakan teknologi dalam arti luas, bukan hanya teknologi fisik(hardtech), tetapi juga teknologi lunak(softtech). Walaupun teknologi pembelajaran memegang peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan, teknologi pembelajaran juga dapat bergerak dalam semua aktifitas manusia seperti dalam perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya.

REFERENSI
-http://rufmania.multiply.com/journal/item/2/Definisi_Teknologi_Pendidikan_-_AECT_2004
-http://tpers.net/?p=4
-http://guruw.wordpress.com/2010/01/29/teknologi-pendidikan-apaan-sich/
-http://thegoebbeiz.wordpress.com/2009/11/15/teknologi-pembelajaran-aect-1994/
-http://metrosis.blogspot.com/2009/08/desain-teknologi-pembelajaran.html


3. Ragam Model Pembelajaran

A. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung.Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa. Jadi lingkungan belajar harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.

Ciri-ciri pembelajaran langsung :
a. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasdil belajar.
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
c. Sistem pengelolaan dan lingkunganbelajar yang mendunkung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran.

Pada model pembelajaran langsung terdapat fase-fase yang penting. Pada awal pembelajaran guru menjelaskan tujuan, latar belakang pembelajaran, dan juga menyiapkan siswa untuk memasuki materi baru dengan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang relevan dengan materi yang akan dipelajari (apersepsi). Fase ini dilakukan untuk memberi motivasi pada siswa untuk berperan penuh pada proses pembelajaran.Peran Guru dalam Pembelajaran langsung :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswaMenjelaskan tujuan pembelajaran, materi prasyarat, memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa (apersepsi)
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
3. Membimbing pelatihan Guru memberi latihan terbimbingMengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik
4. Memberikan latihan dan penerapan konsep.Menyiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hariSeperti telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran langsung akan terlaksana dengan baik jika dirancang dengan baik.

B. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuik mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah utnuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas). Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi pada tingkat yang relatif sejajar.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif :
1). belajar dengan teman
2). tatap muka antar teman
3). mendengarkan antar anggota
4). belajar dari teman sendiri dalam kelompok
5). belajar dalam kelompok kecil
6). produktif berbicara atau mengemukakanpendapat/gagasan
7). siswa membuat keputusan, dan
8). siswa aktif

C. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan :
1). Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah
2). Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3). Menjadi pelajar yang mandiri

REFERENSI :
-http://linabudi.student.fkip.uns.ac.id/2009/10/30/macam-macam-metode-pembelajaran/
-http://anwarholil.blogspot.com/2009/04/ragam-pembelajaran-kooperatif-kelompok.html
-http://djohar1962.blogspot.com/2009/06/ragam-pendekatan-pembelajaran.html
-http://sweetyhome.files.wordpress.com/2009/08/berkas-cooperative-learning2.pdf
-http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/

DAFTAR PUSTAKA
-Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana
-Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV Alfabeta

testimoni dalam pembelajaran ini
sangat menyenangkan pembelajaran seperti ini karena terkesan santai. tapi karena waktu sangat singkat membuat kelompok kami menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan dan jarak yang jauh membuat kami susah dalam berkomunikasi.
tapi saya sangat terkesan dengan pembelajaran yang seperti ini .

KELOMPOK K
-STEVEN (09-025)
-RISMA ARYANTI (09-049)
-RAHARJA (09-067)
-DWIYANA SAVIRA (09-075)
-AISYAH HUDAYA (09-091)

Kamis, 25 Februari 2010

Proposal Proyek [kelompok "K"]

tugas proposal proyek silakan klik disini

kelompok K

steven 09-025

risma aryanti pratiwi 09-049
raharja tan
dwiyana savira
aisyah hudaya

Rabu, 24 Februari 2010

hal yang susah, bisa menjadi mudah [tugas 2]


Minggu bertambah, bulan berlalu, tahun berjalan. Sesuatu yang kita semua tahu. Bahkan dengan berjalan waktu, waktu tidak bisa diputar kembali. Dengan berjalannya waktu segala hal berubah mengikuti sistematikanya. Bahkan, ilmu yang dulunya tidak ada, makin berjalannya waktu ilmu itu hampir memenuhi setiap gerak gerik kita.
Ilmu pengetahuan trus berkembang, membuat hal yang sulit menjadi lebih efisien, dari sebelumnya. sesuatu yang lebih mudah membuat orang tidak lagi orang kesulitan dalam mengerjakan berbagai hal. Contohnya telepon kabel dan telephone wairless , sebelumnya kita menggunakan telephone wairless, terlebih dulu kita mengunakan telephone kabel, telephone kabel agak kurang efisien karena harus selalu berada di tempat yang sama, dan membuat pekerjaan kita berhenti. Setelah ada telephone wairless membuat kita bisa sambil mengerjakan tugas yang kita kerjakan tanpa repot harus ketempat yang sama. Keefisienan ini membuat orang menjadi lebih terpacu membuat sesuatu yang lebih mudah untuk digunakan dari sebelumnya.
Sama halnya dengan tehnologi ubiquitous computing, ubiquitous computing adalah sesuatu yang diciptakan agar untuk kedepan segala hal yang ada di dunia ini termasuk manusia juga menjadi  sebuah komunitas-komunitas yang kecil tapi diatur oleh jaringan yang besar. Ubiquitos computing ini juga bakal menjadi tulang punggung, infrastruktur informasi global, mulai berpengaruh kepada kehidupan akademik maupun sosial kita.
Orang biasanya menyebut ubiquitous computing dengan "Ubicomp". Dan cara pemakaian ubicomp ini lebih sedikit menguntukankan karena ukuran yang kecil, jadi bisa dibawa kemana-mana. Dan sangat cepat di program.
 Sama juga halnya dengan e-learning, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.seperti kelas pendidikan yang sedan kita ikuti.

e-Learning dalam pemebelajran:
  • Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
  • Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
  • Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri).. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
  • Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing,

Jadi sangat baik jika kita bisa dan pandai mengunakan sesuatu yang biasa kita kerjakan dengan susah sekarang dengan mudah. Tergantung dengan cara bagaimana kita memanfaatkannya. Jadi jangan ragu untuk belajar sesutau yang baru yang akan bermanfaat untuk kedepannya.

Referensi
1.        Santrock., J. W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
2.            Munir., (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta
3.        http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13