Rabu, 19 Desember 2012

Psikologi Belajar (UAS)


DINAMIKA PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS PSIKOLOGI BELAJAR

Dinamika dalam proses pembelajaran sangatlah penting, karena dinamika sendiri merupakan tenaga yang menggerakkan (http://kamusbahasaindonesia.org), dengan adanya tenaga ini maka bisa terjadi proses pembelajaran dikelas psikologi belajar. Psikologi belajar merupakan salah satu mata kuliah pilihan yang saya ambil di semester ganjil ini.
Banyak kegiatan yang kami lakukan dalam mata kuliah ini, di mulai dengan pertemuan pertemuan pertama kuliah. Sebuah kontrak kuliah sudah dibuat oleh dosen pengampuh sendiri, diperlihatkan pada saya dan kawan-kwan selanjutnya kami mensepakati kontrak mata kuliah psikologi belajar, bersama-sama kami menyepakati keputusan yang kami buat untuk kuliah 6 bulan kedepan. Kesepakatan yang kami buat ini sesuai dengan prinsip pembelajaran dari Gagné,  yang pertama adalah memberikan pembelajaran mengenai komponen tugas-tugas yang bertujuan untuk mengarahkan pada tugas akir. Dosen pengampuh meminta kami  untuk menguasai minimal satu bab dalam sebuah buku yang wajib kami punya. Bab yang kami pahami itu bertujuan untuk membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang diberikan tiap minggu dan untuk tugas akir. Dihari yang sama kami diminta untuk membaca satu bab dan harus di posting dalam sebuah blog untuk minggu depan yang berisi tentang kesimpulan apa yang kami dapatkan dari membaca buku tersebut, ini juga sesuai dengan prinsip kedua dari Gagné,  mememastikan bahwa siswa memahami bahan bacaan yang ia baca.
Terkadang tugas mingguan yang kami dapatkan juga berupa tugas kelompok yang memiliki banyak kendala. Gagné juga mengatakan element penting dalam keunikan belajar manusia berkaitan dengan perkembangan, kompleksitas belajar pada manusia dan masalah khusus dengan pandangan sebelumnya, dalam kuliah psikologi belajar ini kami semua diminta untuk memahami bacaan juga dalam berkemlompok yang mana terkadang adanya persepsi yang berbeda dalam memhami maksud dan tujuan dalam membaca materi yang disuruh. Tapi dengan pengalaman yang sebelumnya pernah berkemlompok, tugas mingguan dalam berkelompok dapat mudah diatasi dengan tolerasansi yang tinggi.
Di kelas psikologi belajar juga kami melakukan sebuah kegiatan menstransfer sebuah cerita, kami disuruh menjadi sebuah enam kelompok besar, dan enam orang pertama yang maju kedepan sebagai perwakilan dari setiap kelompok  untuk membaca cerita yang sudah disiapkan oleh dosen pengampuh. Cerita itu dibaca oleh orang pertama dan diceritakan kembali pada orang kedua, orang kedua menceritakan pada orang Ketiga, orang ketiga menceritakan ke orang keempat, dan seterusnya sampai orang terakir. Saya awalnya binggung dengan kegiatan ini tapi tetap tertarik dengan pembelajaran ini. Ini juga sesuai dengan perspektif kognitif pada bab 7 yang mengatakan adanya interaksi atau pengaruh implementasi keterampilan metakogniitf pembelajaran mahasiswa. Pertama, pengetahuan sebelumnya yang dimiliki mahasiswa.pengetahuan disini bisa berupa apa saja seperti saya dulu pernah juga memainkan permaninan ini disekolah menganggap kita hanya memerlukan memperhatikan point-point penting yang perlu diingat sehingga tidak salah dalam menyampaikan ada orang selanjutnya dan kebtulan didalam kelompok saya juga ada salah seorang yang ternyata cerita yang kami gunakan merupakan cerita yang ia tuliskan dalam blognya sehingga itu membuat dia lebih mudah menyampaikan kepada orang yang selanjutnya. yang Kedua,  pencapaian orientasi siswa. Selanjutnya setelh kita dapat memahami point-point penting kita dapat lebih mudah menguasai dan mencapai tujuan kita untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dan yang ketiga, keyakinan dan penilaian tentang kompetensi seseorang. Kita harus yakin dengan informasi yang akan kita sampaikan kepada orang selanjutkan karena kalau kita tidak yakin dengan diri kita sendiri bagaimana orang selanjutnya yang setelah kita memeberikan informasi dia bisa yakin dengan kita yang sudah memeberikan informasi.
Kegiatan yang menarik bagi saya lainnya adalah ketika kami diberikan 3 buah stimulus kertas yang boleh kami bentuk apa saja. Kertas-kertas itu kami buat menjadi berbagai hal yang sangat menarik bagi saya. Dan Skinner mengtakan ada 3 faktor yang mempengaruhi kontigensi penguatan. Yang pertama, tingkat keterampilan seseorang. Jadi setelah kita diberikan sebuah stimulus keterampilan baru yang akan kita munculkan itu akan menimbulkan sesuatu yang baru yang berakir dengan sebuah penguatan. Kedua, sejarah penguatan dimasa lalu, penguatan dimasa lalu adalah penting karena ini yang membuat kita memlilih untuk melakukan tindakan dari sebuah stimulus atau hanya memanfaakan seadanya atau sama sekali tidak tertarik. Dan yang Ketiga, gen juga merupakan hal yang mempengaruh seseorang melakukan tindakan terhadap sebuah stimulus atau hanya diam dan memandangnya saja.
Memonton film Kinky boots juga sangat menarik bagi saya karena saya sangat senang menonton. Dari film kinky boots banyak yang dapat kita ambil dari film ini, tidak boleh pantang menyerah, harus yakin dengan kemampuan diri sendiri, tidak boleh sepele terhadap oranglain, dan pentingnya memikirkan oranng lain karena itu akan bermanfaat bagi kita sendiri ketika kita menolong orang lain. Bandura mengatakan kalau kita selalu mengkodekan hal yang kita lihat, kita lakukan hal yang dilihat itu atau tidak kita lakukan itu hal lain, yang paling penting kita selalu mencatat kedalam pikiran kita apa yang sudah kita lihat. Karena kami disuruh membuat review film, fokus saya lebih banyak dari pada yang biasanya saya nonton, saya lebih mengingat nama-nama orang yang ada di flim kinky bootsitu dan saya juga lebih memahami konflik-konflik yang ada didalam film tersebut. Proses belajar merupakan akuisisi representasi simbolis dalam bentuk kode verbal ataupun visual yang menjadikan pedoman untuk perilaku dimasa depan. Dengan kode yang sudah kita simpan itu, itulah yang menjadi panduan kita dalam bertindak nantinya.
Kegiatan terakir yang menarik yang kami lakukan adalah observasi langsung kesebuah SMK informatika yang ada disampali. Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan observasi langsung masuk kedalam kelas dan duduk bersama adik-adik yang sedang belajar. Mereka belajar dan saya mengamati mereka. Sebelumnya dosen pengampuh kami sudah mewajibkan kami membaca buku pada bab 5 yang akan memandu kami. Dengan panduang itu kami jadi lebih terstuktur dan memiliki tujuan dalam proses bekerja kami. Tujuan kinerja sendiri adalah penyataan tentang kapabilitas yang akan dipelajari sudah sesuai apa masih belum. Dan kami juga disuruh menganalisa hasil observasi kami itu untuk perluasan dari analisis tugas tradisional, digunakan untuk menagani analisis proses mental, pengetahuan dan tujuan, serta keputusan yang mendasari berbagai tindakan yang dapat diamati.
Pengalaman-pengalaman dipsikologi belajar ini memang sangat menarik dan memberikan banyak pengalaman kepada saya sendiri. Keragaman pembelajaran membuat kita selalu bertanya apa yang akan kita lakukan diminggu depan. Dosen pengampuh mata kuliah psikologi belajar juga benar-benar memberikan masukan-masukan yang bertujuan untuk membangun kami lebih bersemangat dan berkreativitas. Kegiatan pembelajaran di psikologi belajar ini juga memiliki hal yang sangat penting yaitu menyajikan cirri-ciri stimulus, memberikan pedoman belajar, memunculkan kinerja, dan memnerikan tanggapan dan umpan balik yang dilakukan setiap minggunya oleh dosen pengampuhnya

Minggu, 09 Desember 2012

Psikologi Belajar (Observasi)


1.      Nama : Aisyah Hudaya
      NIM Observer : 09-091

2.      Kelas yang diobservasi: XI-1 MM

3.      Mata Pelajaran: Story Book
      Nama Guru yang Mengajar: Agustiani Harahap

4.      Waktu Mengobservasi: 11.42-12.12
      Durasi observasi: 30 menit

5.      Jumlah Siswa Dalam Kelas: 22 orang

6.      Media Pembelajaran yang digunakan Guru: TV LCD, Laptop, Papan Tulis, Spidol

7.      Media Pembelajaran yang digunakan Siswa: Laptop, Headset, buku Tulis, dan Alat tulis dan Modem

8.      Situasi Fisik Kelas:
a.       Pencahaan lampu dikelas baik
b.      Dinding sebelah kanan ketika siswa duduk menghadap papan tulis sebuah beton,tapi sebelah kirinya hanya sebuah triplek, sedangkan bagian belakang siswa sebuah kaca yang tembus pandang dari kedua arah (dilihat dari dalam maupun dari luar kelas)
c.       Pintu kelas kaca yang tembus pandang
d.      2 meja guru yang memanjang didepan kelas dan satu diselah kiri siswa-siswi
e.       2 buah AC, tapi yang menyala hanya 1 AC.
f.       Lantai kelas memakai keramik

9.      Alat Observasi: Handphone dengan kamera, Kertas dan Pulpen
  

1.     Panduan Observasi
         TABEL 5.7

No
Deskripsi
Tahapan Belajar
Terjadi / tidak terjadi
Kegiatan Pembelajaran
1.
Persiapan Belajar
1.      Mengarahkan perhatian
-
-
2.      Ekspektasi

-
-
3.      Retrieval

Adanya tugas yang sudah diberikan kepada siswa
2.
Akuisisi dan KInerja
4.      Presepsi selektif atas ciri stimulus

X
Pengamat merasa tidak melihat adanya stimulus yang berbeda yang diberikan oleh guru
5.      Penyendian semantik


Ketika ada siswa yang menunjukan hasil pekerjaannya kepada guru, guru melihat dan memberikan feedback kepada siswa tersebut.
6.      Retrieval dan respon

Ketika guru memberikan feedback, siswa yang menunjukan hasil pekerjaannya langsung membetulkannya.
7.      Penguatan


Ketika guru memberikan feedback, siswa langsung kembali ketempat duduknya dan membetulakan hasil pekerjaannya.
3.
Transfer Belajar
8.      Pemberi  petunjuk retrieval

Siswa yang sudah siap, memperlihatkan hasil kerjanya. Dan guru melihat hasilnya sudah sesuai apa belum
9.      Generalisasi
Pengamat melihat seorang siswa yang menunjukan hasil pekerjaan dengan gambar kartun yang ia buat di sebuah kertas HVS.

2.     Proses Observasi
Table 5.9

No
Langkah
Deskripsi
1
Mengumpulkan informasi diawal
Pengamat membaca buku learning and instruction Gredler pada bab 5  (konsep belajar Robert Gagné)
2
Mengindentifikasi representasi pengetahuan
pengamat mengidentifikasi konsep mana yang sesuai dan yang harus digunakan dalam membantu pengamat dalam melakukan observasi
3
Mengimplementasikan tehnik untuk memunculkan pengetahuan
Pengamat membuat panduan dalam observasi dengan menggunakan table 5.7
4
Menganalisa dan memverifikasi data
Hasil observasi dijadikan sebuah data yang dapat dilihat diatas
5
Memformat hasil yang digunakan
Hasilnya dapat dilihat tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan guru didalam kelas ketika sedang mengajar.




TESTIMONI
Dari hasil pengamatan saya pada SMK Tritech, teori Gagné yang terlihat sekali dengan adanya tugas yang diberikan kepada siswa-siswinya, siswa-siwsi yang ingin bertanya langsung mendangai gurunya dan memperlihatkan tugas mereka. Apakah sudah benar atau tidak. Sesuai dengan teori Gagné yang mengatakan bahwa masalah yang paling sering dialami oleh seorang guru untuk satu kelas yang orangnya lebih dari 20 orang, dan hanyak satu atau dua orang anak yang bertanya yang tidak mewakili pertanyaan dari 20 siswa lainnya. Dengan langsungnya siswa-siswi meminta penjelasan feedback kepada guru mereka dapat membuat guru lebih memahami permasalahan pembelajaran didalam kelas.

Dari hasil pengamatan saya SMK Tritech ini memang sudah sewajarnya menggunakan teknologi, karena sekolah mereka juga merupakan kejuruan yang menuju ke sistem informasi. Saya melihat masih ada siswa yang menggunakan modem didalam kelas, seharusnya sekolah lebih meningkatkan jaringan yang lebih cepat.




Kelebihan dalam proses observasi
a.       Sekolahnya menerima kami dengan tangan terbuka, sehingga proses yang saya jalani dapat dengan mudah dilakukan
b.      Guru di kelas juga sangat baik dalam menyambut saya dan membuat saya mudah menjalankan tugas saya
c.       Siswanya juga tidak terganggu dengan kedatangan saya, yang membuat kami dapat mengerjakan tugas kami masing-masing
Kekurangan dalam proses observasi
a.       Saya datang terlambat kesekolah, sehingga proses belajar sudah dimulai duluan dan saya tidak melihat langsung persiapan belajar yang dlakukan oleh guru.
b.      Waktu yang diberikan juga terlalu sedikit sehingga seperti terburu-buru