Minggu bertambah, bulan berlalu, tahun berjalan. Sesuatu yang kita semua tahu. Bahkan dengan berjalan waktu, waktu tidak bisa diputar kembali. Dengan berjalannya waktu segala hal berubah mengikuti sistematikanya. Bahkan, ilmu yang dulunya tidak ada, makin berjalannya waktu ilmu itu hampir memenuhi setiap gerak gerik kita.
Ilmu pengetahuan trus berkembang, membuat hal yang sulit menjadi lebih efisien, dari sebelumnya. sesuatu yang lebih mudah membuat orang tidak lagi orang kesulitan dalam mengerjakan berbagai hal. Contohnya telepon kabel dan telephone wairless , sebelumnya kita menggunakan telephone wairless, terlebih dulu kita mengunakan telephone kabel, telephone kabel agak kurang efisien karena harus selalu berada di tempat yang sama, dan membuat pekerjaan kita berhenti. Setelah ada telephone wairless membuat kita bisa sambil mengerjakan tugas yang kita kerjakan tanpa repot harus ketempat yang sama. Keefisienan ini membuat orang menjadi lebih terpacu membuat sesuatu yang lebih mudah untuk digunakan dari sebelumnya.
Sama halnya dengan tehnologi ubiquitous computing, ubiquitous computing adalah sesuatu yang diciptakan agar untuk kedepan segala hal yang ada di dunia ini termasuk manusia juga menjadi sebuah komunitas-komunitas yang kecil tapi diatur oleh jaringan yang besar. Ubiquitos computing ini juga bakal menjadi tulang punggung, infrastruktur informasi global, mulai berpengaruh kepada kehidupan akademik maupun sosial kita.
Orang biasanya menyebut ubiquitous computing dengan "Ubicomp". Dan cara pemakaian ubicomp ini lebih sedikit menguntukankan karena ukuran yang kecil, jadi bisa dibawa kemana-mana. Dan sangat cepat di program.
Sama juga halnya dengan e-learning, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.seperti kelas pendidikan yang sedan kita ikuti.
e-Learning dalam pemebelajran:
- Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
- Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
- Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri).. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
- Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing,
Jadi sangat baik jika kita bisa dan pandai mengunakan sesuatu yang biasa kita kerjakan dengan susah sekarang dengan mudah. Tergantung dengan cara bagaimana kita memanfaatkannya. Jadi jangan ragu untuk belajar sesutau yang baru yang akan bermanfaat untuk kedepannya.
Referensi
1. Santrock., J. W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
2. Munir., (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta
3. http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar