Aisyah Hudaya 09-091
Fatima Lubis 10-050
Fitri Dian Adlina 10-090
Review Film "KINKY BOOTS"
Film ini
bercerita tentang perlajanan seorang laki-laki yang mewarisi perusahan
keluarganya yang mau bangkrut. Perusahaannya ialah perusahaan sepatu yang
sangat terkenal dimasanya “Prince Shoes”.
Karena banyak persaingan fashion yang muncul, sehingga membuat perusahan Prince Shoes yan terkenal ini hamper gulung tikar.
Charlie prince merupakan generasi ke-4 yang
memang seharusnya menjalannkan perusahan sepatu tersebut. Tapi sebenarnya Charlie
prince tidak terlalu menyukai perusahan sepatu keluarganya tersebut. Tapi
ketika ayahnya meninggal Charlie prince mau tidak mau harus melanjutkan bisnis
keluarganya. Keadaan ini sempat membuat Charlie
prince putus asa dan memecat beberapa karyawan perusahaan ketika itu ada seorang karyawan yang memarahi Charlie
prince atas perbuatannya yang langsung memecat karyawan dengan seenaknya.
Karyawan perempuan itu memberi masukan pada Charlie prince untuk mengeluarkan
ide, bukan malahnya memecati karyawan-karyawan yang membutuhkan pekerjaan.
Pada suatu malam
Charlie prince ingin menyelamatkan seorang perempuan dan malah akirnya ia yang diselamatkan
oleh seorang laki-laki yang berpenampilan perempuan, yang bernama Lola. Lola
merupakan pria kulit hitam yang bertransformasi menjadi wanita karena dia lebih
nyaman menjadi wanita. Lola bekerja sebagai penyanyi club malam. Club tempat
Lola bernyanyi ternyata club transgender.
Pada saat Charlie
prince terdiam dengan beban yang ia tanggung ia teringat akan pengalamannya
yang melihat sepatu Lola yang rusak-rusak. Akirnya Charlie prince mendapatkan
ide untuk membuat sepatu boots untuk laki-laki. Hasil pertama yang dibuat Charlie
prince tidak sesuai dengan selera Lola. Lola pun mendangai kantor Charlie prince
dan marah-marah. Akirnya Lola mengatakan keingin dia tentang sepatu yang ia inginkan.
Lola pun diminta Charlie prince untuk bekerja diperusahaan sepatu Charlie prince
sebagai perancang sepatu. Charlie prince
berpendapat bahwa sepatu buatannya itu akan mampu bersaing dan tampil di
Fashion show di Milan.
Dalam pembuatan
sepatu banyak rintangan yang dihadapi oleh Charlie prince, tunangan yang tidak
mendukung, dana yang tidak ada, dan sepatu yang dibuat belum memenuhi criteria
yang diinginkan oleh Charlie prince. Akirnya atas usaha, kerja keras dan kekompakan antara
Charlie prince, Lola dan seluruh pegawai perusahaan akhirnya Charlie prince
berhasil memproduksi sepatu yang akan ditampilkan di Milan. rencananya yang
akan memperagakan sepatu boots buatan Charlie prince adalah Lola dan beberapa
teman-teman Lola.
Namun sehari sebelum
keberangkatan, Charlie prince melihat bahwa tunangannya berselingkuh dan
meninggalkannya. Suasana hati yang buruk dan melihat penampilan Lola memicu
suasana yang kurang baik antara Charlie prince dan Lola. Hingga akirnya terjadi
pertengkaran. Lola pun menolak untuk tampil di Milan. Namun, Charlie dan
beberapa pegawainya tetap pergi ke Milan untuk memperlihatkan hasil-hasil
sepatu yang sudah dibuat perusahaannya, namun ia tidak tahu siapa yang akan
menjadi model untuk peragaan sepatunya.
Charlie
memutuskan ia sendiri yang akan menjadi model sepatu tersebut. namun malangnya
Charlie yang tidak biasa menggunakan sepatu berhak tinggi yang membuat ia akhirnya
terjatuh dan mempermalukan dirinya sendiri didepan semua penonton. Tiba-tiba suasana
menjadi meriah akibat muncul Lola dan beberapa model lainnya dari belakang
panggung dengan memakai sepatu Charlie prince dengan menunjukan kebolehan
menjadi model. suasana yang tadinya tegang dan sangat tidak nyaman
berubah menjadi meriah dan penuh warna karena penampilan lola dan
teman-temannya yang memperagakan sepatu boots berheels tinggi buatan
Charlie.
Singkat
ceritanya, akirnya Charlie prince dapat melanjutkan bisnis keluarganya dan
mendapatkan pasangan baru dari karyawannya sendiri yang dapat memotivasi Charlie
prince. Perusahan sepatu itu pun berganti nama menjadi “Kinky Boots”. Sepatu yang dihasilkan oleh perusahaan Charlie prince
dapat dinikmati oleh orang-orang yang mengalami kesusahan yang di alami oleh
Lola dahulu.
Analisa film :
·
Menurut analisis Duncker ada 3 langkah umum
proses pemecahan masalah, yaitu :
-
Memahami konflik atau masalah
-
Mengembangkan identifikasi secara jelas atas
kesulitan dasar
-
Mengembangkan solusi masalah untuk mengatasi
kesulitan dasar
Solusi itu
menurut Duncker adalah contoh dari pemikiran produktif dan disebut sebagai
solusi dengan nilai fungsional. Berdasarkan film “Kinky Boots” yang dianalisa
kelompok, Charlie melakukan tiga langkah umum tersebut dalam memecahkan masalah
yang dihadapinya saat memulai menjalankan perusahaan “Prince Shoes” milik
keluarganya.
Dimana pada saat itu, ia kebingungan karena harus menghandle perusahaan itu sendiri demi
menyelamatkannya dari kebangkrutan. Kemudian setelah ia bertemu dengan Lola, ia
mendapat ide untuk merancang sepatu seperti model sepatu Lola yang sangat modis
dan mengajaknya untuk bekerjasama agar sepatu rancangannya tersebut dapat
diterima masyarakat dan laku di pasaran.
Terakhir, ketika ia bertengkar dengan
Lola dan tidak ada model yang akan menggunakan design sepatu miliknya, maka ia
langsung mengambil keputusan untuk berperan sebagai model yang menggunakan
sepatu hasil design nya sendiri meskipun pada akhirnya diketahui oleh
masyarakat. Secara teoritisi apa yang dilakukan Charlie sejalan dengan
pandangan Gestalt yang berpendapat bahwa individu memahami aspek dari
lingkungan sebagai organisasi stimuli, dan merespons berdasarkan persepsi
tersebut.
2 komentar:
Aisyah..uraian filmnya sudah nyaris sempurna, mengapa hanya dianalisis sesederhana demikian? :)
maaf bu, saya baru membaca komentar ibu. saya juga lupa kenapa saya sedikit sekali dalam menganalisis. kedepan saya akan meningkatkannya bu. terima kasih bu :)
Posting Komentar