Selasa, 09 Oktober 2012

Psikologi Belajar (Tugas Individu)


TUGAS UNTUK TANGGAL 26 SEPTEMBER 2012
TABEL 1.2 DAN GAMBAR 1.1
 1.  Setiap orang diwajibkan memikirkan dan menuliskan contoh berdasarkan pengalaman masing-masing untuk masing-masing fungsi (tidak boleh ada yang sama).

No
Fungsi
Contoh
1.
Sebagai kerangka riset
(hukum belajar Thorndike)
Ketika itu ada kawan saya yang berulangtahun disebuah mall, sebelum pergi ayah saya mengatakan untuk pulang sebelum magrib. Saya pun mengiyakan apa yang dibilang ayah saya.
Dan ketika mau pulang kerumah saya berjumpa dengan abang saya kami pun bermain sampai sore. Yang akirnya membuat kami pulang dijam magrib. Akirnya ayah saya marah dan melibas kami berdua dari situ kalau ayah saya mengatakan saya untuk pulang saya akan langsung pulang dan kalau ayah saya menelpon saya untuk pulang pasti saya akan menuruti dengan cara apapun.
2.
Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi
(Atribusi Weigner)
Pengalaman saya ini ketika saya dengan teman saya sedang senang-senangnya mewarnai kuku kami dengan gambar-gambar yang lucu. Pertama kali kami membuat, kawan saya menggunakan warna biru dengan garis-garis unik sehingga hasil dari kukunya sangat cantik dan orang pasti ingin bertanya. Saya hanya dengan sebuah gambar baju dengan kancing-kancing lucu. Bulan depannya kami ingin mewarnai kuku kami lagi. Dia sudah menyiapkan gambar yang akan dibuatkan dikukunya sedangkan saya masih binggung dan mencari-cari. Setelah selesai kuku kawan saya. Dia berusaha membuat kukunya menjadi menarik dengan berulang-ulang mengubah gambarnya dan akirnya ia berkata tidak puas dengan gambar domba yang telah jadi. Sedangkan saya sangat senang ketika gambar kartun domo yang ada pada kuku saya.
3.
Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks
Dulunya saya mengira disuntik jarum itu suatu yang menyakitkan, bagaimana sebuah benda tajam dapat menembus kulit dan malah membuat kita menjadi sembuh. Tapi ketika saya mendapatkan alergi karena sebuah obat. Dokter jaga rumah sakit menyuruh suster untuk meyuntik saya. Tentu saja saya tidak mau. Tapi setelah dibujuk ayah saya akirnya saya mau. Dan ternyata suntikan jarum tidak lebih sakit dari cubitan mama saya.
4.
Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
(Bandura)
Ketika saya masih muda, saya lupa umur saya tapi ketika itu mama saya sedang mencuci beras agar dapat dimasak dan dimakan setelah menjadi nasi.  Saya melihat bagaimana proses pencucian beras dan akirnya dimasukan kereskuker. Ketika saya SMP orangtua saya keduanya tinggal dijakarta. Hanya kami anak-anak yang dimedan, waktu itu hanya saya dan adik saya yang dirumah. Adik saya mengatakan kalau dia lapar. Saya pun memasakan nasi untuknya, saya mengingat-ingat bagaimana mama saya mencuci beras dan melapnya dan memasukannya kereskuker, tapi akirnya nasi yang saya masak menjadi bubur. Setelah kakak saya pulang dia pun mengajari saya bagaimana cara memasak nasi yang benar.
5.
Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
Waktu masih kecil ketika saya dan saudara-saudara saya melakukan kebaikan apa saja baik besar atau pun kecil mama saya selalu mendukung kami. Mama selalu mengatakan perbuatan baik itu selalu menyenangkan walaupun susah diawal dan perbuatan jahat pasti akan disesali. Dan sekarang ketika saya masih melakukan perbuatan baik dimana saja saya selalu merasakan kesenangan yang terus meningkat ketika perbuatan baik itu dilakukan dan merasaakan penyeselahan ketika berbuat salah.

2. Setelah itu coba lihat Gambar 1.1 tentang Perspektif Psikologis Tentang Faktor-faktor utama dalam Belajar di halaman 33. Silahkan berikan uraian dan penjelasan secara maksimal kaitan dengan contoh yang anda buat pada poin 1 dihubungkan dengan poin 2.

A.    Perspektif  Behavioris

Menurut Thorndike pentingnya konsekuensi perilaku bagi proses belajar karena adanya hubungan antara respon dan situasi. Skinner juga menjelaskan tentang konsekuensi dari perilaku dapat diberikan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment). Sama seperti pengalaman saya diatas yang menjelaskan kalau saya pulang terlambat saya akan dimarahi atau dihukum. Jadi ketika saya berjanji dengan ayah saya untuk tidak terlambat atau ketika ayah saya menelpon saya akan ketakutan kalo tidak segera pulang.

B.     Perspektif Kognitif

Perspektif Kognitif mempunyai 2 Asumsi dasar. Pertama, system memory mengolah informasi yang aktif dan terorganisir dan yang kedua pengetahuan sebelumnya berperan penting dalam pembelajaran. Dari asumsi ini dan dari pengalaman saya diatas, dapat dilihat teman saya telah menyusun informasi yang terorganisir tentang baiknya dan bagusnya pelayanan ditoko tempat kami mewarnai kuku dan yang kedua dia sangat menyukai toko itu dan ingin kembali datang lagi. Jadi kawan saya berharap tinggi terhadap pelayanan ditoko itu karena didalam memorynya took yang kami datangi ini ialah took yang bagus, pelayanan baik dan bekerja professional.

C.     Perspektif Interaksionis

Asumsi dasarnya adalah mengabtrasikan rangkaian nformasi dari pengamatan perilaku oranglain dan membuat keputusan tentang perilaku untuk diadoptasi dan diberlakukan.  Dari  pengalaman saya diatas saya mengadoptasi perilaku ibu saya yang saya lihat dulu untuk diberlakukan sekarang karena saya ingin memberikan sesuatu yang dapat dimakan oleh adik saya.

D.    Teori Perkembangan Interaksionis

Piaget menjelaskan tentang asumsi teori perkembangan kognitifnya dengan sumber psikologi ialah dengan cara observasi dan eksperimentasi. Saya yang dulunya sangat takut dengan jarum suntik dan setelah menjalankan sendiri bagaimana rasa disuntik tidak sesakit yang saya kira awalnya.



terima kasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar