Rabu, 11 September 2013

TUGAS 1 KREATIVITAS

Dasar Pertimbangan, Kebijakan, dan Konsep Keberbakatan dan Kreativitas


Pada bahasan ini akan dibahas pengembangan kreativitas , dasar dari pertimbangan anak berbakat dan kebijakan-kebijakan mengenai pelayanan pendidikan anak berbakat dan pengembangan kreativitas.


1. Dasar pertimbangan untuk pengembangan kreativitas.
a.       Hakikat pendidikan
Pendidikan tentunya sangat penting bahkan pendidikan juga merupakan perwujudan dari individu yang akirnya akan membawa pembangunan bangsa dan negara. Tujuan pendidikan sendiri adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga akirnya seorang anak dapat berfungsi dengan penuh sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masayarakat.

b.      Kebutuhan akan kreativitas
Kreativitas sendiri sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan dunia pendidikan juga sangat membutuhkan. Kreativitas sendiri bermanfaat untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan berbagai cara aar masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan cepat.
Sayangnya kreativitas ini sendiri jarang terlatih, seorang guru besar Guilford (1950) mengukapkan dalam pidatonya bahwa dia merima banyak keluhan mengenai lulusan perguruan tinggi yang kurang dapat memecahkan masalah jika dituntut untuk menggunakan cara yang lain.

c.       Kendala dalam pengembangan kreativitas
Pengertian dalam kreativitas sendiri adalah merupakan sesutu yang dimiliki atau yang tidak dimiliki dan pendidikan juga tidak banyak mempengaruhi dalam terbentuknya kreativitas. Konsep dari kreativitas juga sangat sulit dibentuk karena sangat abstrak. Selanjutnya kreativitas juga sangat objektif jika hanya diukur memalalui sebuah alat ukur.

d.      Hubungan kreativitas-intelegensi
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Utami Munandar (1977) menemukan tes kreativitas sendiri merupakan dimensi fungsi kognitif yang relatif bersatu yang dapat dibedakan dari tes intelegensi, tetapi kreativitas sendiri juga menunjukan hubungan yang bermakna dengan berpikir konvergen.

e.      Peran intelegensi dan kreativitas terhapat prestasi sekolah
Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang “Peran intelegensi dan kreativitas terhadap prestasi sekolah” ini. Dan hasilnya juga tidak ada yang menyatakan langsung tentang adanya pengaruh terhadap ketiga variable ini. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Torrance (1959), Getzels dan Jackson (1962), dan Yamamoto (1964) bedasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tercapailah hasil kesimpulan yang hampir sama. Mereka menyatakan bahwa kelompok siswa yang memiliki kreativitas tinggi tidak berbeda dengan prestasi siswa dari kelompok siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi.

f.        Sikap guru dan orang tua mengenai kreativitas
Pendidikan (guru dan orangtua) bagi anak seharusnya tertuju pada kreativitas anak agar kelak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.


2.       Dasar pertimbangan untuk pendidikan anak berbakat.
a.       Anak berbakat memerlukan program yang sesuai dengan perkembangannya karena ini merupakan proses interaktif antara lingkungan yang merangsang, kemampuan pembawaannya dan prosesnya.
b.      Pendidik seharusnya memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada anak berbakat untuk mengembangkan potensinya karena sangat tidak adil jika anak bisa berbuat lebih banyak tapi malah dihambat oleh pendidik karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan umur anak.
c.       Jika anak berbakat dibatasi mereka cenderung bosan dan malah menggangu teman yang lain atau malah yang lebih parahnya mereka memutuskan untuk berhenti dari sekolah.
d.      Kekawatiran terhadap kelompok anak berbakat seharusnya tidak berguna, karena anak berbakat sendiri akan lebih bermanfaat bagi semua orang jika dididik dengan baik oleh pendidik.
e.      Konsep diri negatif yang terbentuk oleh anak berbakat biasanya diakibatkan karena mereka berbeda dari yang lain.
f.        Dengan adanya program untuk anak berbakat ini, anak berbakat dapat lebih mengekspresikan dirinya sehingga mereka tidak kenal batasan untuk belajar.
g.       Anak berbakat yang terlatih dengan baik juga akan memberikan sumbangan yang baik bagi lingkungan sekitar dan bangsanya sendiri.
h.      Banyak penelitian yang sudah menunjukan banyak anak yang berbakat malah tidak menonjol masa dewasanya, karena anak-anak berbakat tersebut berprestasi dibawah kemampuannya (Marland, 1971; Yaumil Achir, 1990).


3. Kebijakan 
kebijakan untuk anak berbakat sendiri sudah dituangkan kedalam UUD Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional pada Pasal 8 ayat (2) bahwa “warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar