DINAMIKA
PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS PSIKOLOGI BELAJAR
Dinamika
dalam proses pembelajaran sangatlah penting, karena dinamika sendiri merupakan tenaga
yang menggerakkan (http://kamusbahasaindonesia.org),
dengan adanya tenaga ini maka bisa terjadi proses pembelajaran dikelas
psikologi belajar. Psikologi belajar merupakan salah satu mata kuliah pilihan
yang saya ambil di semester ganjil ini.
Banyak
kegiatan yang kami lakukan dalam mata kuliah ini, di mulai dengan pertemuan pertemuan
pertama kuliah. Sebuah kontrak kuliah sudah dibuat oleh dosen pengampuh sendiri,
diperlihatkan pada saya dan kawan-kwan selanjutnya kami mensepakati kontrak mata
kuliah psikologi belajar, bersama-sama kami menyepakati keputusan yang kami buat
untuk kuliah 6 bulan kedepan. Kesepakatan yang kami buat ini sesuai dengan prinsip
pembelajaran dari Gagné, yang pertama adalah memberikan pembelajaran mengenai komponen tugas-tugas yang bertujuan untuk mengarahkan pada tugas
akir. Dosen pengampuh meminta kami untuk
menguasai minimal satu bab dalam sebuah buku yang wajib kami punya. Bab yang
kami pahami itu bertujuan untuk membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan tiap minggu dan untuk tugas akir. Dihari yang sama kami diminta untuk
membaca satu bab dan harus di posting dalam sebuah blog untuk minggu depan yang
berisi tentang kesimpulan apa yang kami dapatkan dari membaca buku tersebut, ini
juga sesuai dengan prinsip kedua dari
Gagné, mememastikan bahwa siswa memahami bahan bacaan
yang ia baca.
Terkadang
tugas mingguan yang kami dapatkan juga berupa tugas kelompok yang memiliki
banyak kendala. Gagné juga mengatakan element penting dalam keunikan belajar
manusia berkaitan dengan perkembangan, kompleksitas belajar pada manusia dan
masalah khusus dengan pandangan sebelumnya, dalam kuliah psikologi belajar ini
kami semua diminta untuk memahami bacaan juga dalam berkemlompok yang mana
terkadang adanya persepsi yang berbeda dalam memhami maksud dan tujuan dalam
membaca materi yang disuruh. Tapi dengan pengalaman yang sebelumnya pernah
berkemlompok, tugas mingguan dalam berkelompok dapat mudah diatasi dengan
tolerasansi yang tinggi.
Di
kelas psikologi belajar juga kami melakukan sebuah kegiatan menstransfer sebuah
cerita, kami disuruh menjadi sebuah enam kelompok besar, dan enam orang pertama
yang maju kedepan sebagai perwakilan dari setiap kelompok untuk membaca cerita yang sudah disiapkan oleh
dosen pengampuh. Cerita itu dibaca oleh orang pertama dan diceritakan kembali
pada orang kedua, orang kedua menceritakan pada orang Ketiga, orang ketiga
menceritakan ke orang keempat, dan seterusnya sampai orang terakir. Saya awalnya
binggung dengan kegiatan ini tapi tetap tertarik dengan pembelajaran ini. Ini juga
sesuai dengan perspektif kognitif pada bab 7 yang mengatakan adanya interaksi
atau pengaruh implementasi keterampilan metakogniitf pembelajaran mahasiswa. Pertama, pengetahuan sebelumnya yang
dimiliki mahasiswa.pengetahuan disini bisa berupa apa saja seperti saya dulu
pernah juga memainkan permaninan ini disekolah menganggap kita hanya memerlukan
memperhatikan point-point penting yang perlu diingat sehingga tidak salah dalam
menyampaikan ada orang selanjutnya dan kebtulan didalam kelompok saya juga ada
salah seorang yang ternyata cerita yang kami gunakan merupakan cerita yang ia
tuliskan dalam blognya sehingga itu membuat dia lebih mudah menyampaikan kepada
orang yang selanjutnya. yang Kedua, pencapaian orientasi siswa. Selanjutnya setelh
kita dapat memahami point-point penting kita dapat lebih mudah menguasai dan
mencapai tujuan kita untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dan yang ketiga, keyakinan dan penilaian tentang
kompetensi seseorang. Kita harus yakin dengan informasi yang akan kita
sampaikan kepada orang selanjutkan karena kalau kita tidak yakin dengan diri
kita sendiri bagaimana orang selanjutnya yang setelah kita memeberikan
informasi dia bisa yakin dengan kita yang sudah memeberikan informasi.
Kegiatan
yang menarik bagi saya lainnya adalah ketika kami diberikan 3 buah stimulus
kertas yang boleh kami bentuk apa saja. Kertas-kertas itu kami buat menjadi
berbagai hal yang sangat menarik bagi saya. Dan Skinner mengtakan ada 3 faktor
yang mempengaruhi kontigensi penguatan. Yang pertama, tingkat keterampilan seseorang. Jadi setelah kita
diberikan sebuah stimulus keterampilan baru yang akan kita munculkan itu akan
menimbulkan sesuatu yang baru yang berakir dengan sebuah penguatan. Kedua, sejarah penguatan dimasa lalu,
penguatan dimasa lalu adalah penting karena ini yang membuat kita memlilih
untuk melakukan tindakan dari sebuah stimulus atau hanya memanfaakan seadanya
atau sama sekali tidak tertarik. Dan yang Ketiga,
gen juga merupakan hal yang mempengaruh seseorang melakukan tindakan terhadap
sebuah stimulus atau hanya diam dan memandangnya saja.
Memonton
film Kinky boots juga sangat menarik bagi saya karena saya sangat senang
menonton. Dari film kinky boots banyak yang dapat kita ambil dari film ini,
tidak boleh pantang menyerah, harus yakin dengan kemampuan diri sendiri, tidak
boleh sepele terhadap oranglain, dan pentingnya memikirkan oranng lain karena
itu akan bermanfaat bagi kita sendiri ketika kita menolong orang lain. Bandura mengatakan
kalau kita selalu mengkodekan hal yang kita lihat, kita lakukan hal yang
dilihat itu atau tidak kita lakukan itu hal lain, yang paling penting kita
selalu mencatat kedalam pikiran kita apa yang sudah kita lihat. Karena kami
disuruh membuat review film, fokus saya lebih banyak dari pada yang biasanya
saya nonton, saya lebih mengingat nama-nama orang yang ada di flim kinky
bootsitu dan saya juga lebih memahami konflik-konflik yang ada didalam film
tersebut. Proses belajar merupakan akuisisi representasi simbolis dalam bentuk
kode verbal ataupun visual yang menjadikan pedoman untuk perilaku dimasa depan.
Dengan kode yang sudah kita simpan itu, itulah yang menjadi panduan kita dalam
bertindak nantinya.
Kegiatan
terakir yang menarik yang kami lakukan adalah observasi langsung kesebuah SMK
informatika yang ada disampali. Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan
observasi langsung masuk kedalam kelas dan duduk bersama adik-adik yang sedang
belajar. Mereka belajar dan saya mengamati mereka. Sebelumnya dosen pengampuh
kami sudah mewajibkan kami membaca buku pada bab 5 yang akan memandu kami. Dengan
panduang itu kami jadi lebih terstuktur dan memiliki tujuan dalam proses
bekerja kami. Tujuan kinerja sendiri adalah penyataan tentang kapabilitas yang
akan dipelajari sudah sesuai apa masih belum. Dan kami juga disuruh menganalisa
hasil observasi kami itu untuk perluasan dari analisis tugas tradisional,
digunakan untuk menagani analisis proses mental, pengetahuan dan tujuan, serta
keputusan yang mendasari berbagai tindakan yang dapat diamati.
Pengalaman-pengalaman
dipsikologi belajar ini memang sangat menarik dan memberikan banyak pengalaman
kepada saya sendiri. Keragaman pembelajaran membuat kita selalu bertanya apa
yang akan kita lakukan diminggu depan. Dosen pengampuh mata kuliah psikologi belajar
juga benar-benar memberikan masukan-masukan yang bertujuan untuk membangun kami
lebih bersemangat dan berkreativitas. Kegiatan pembelajaran di psikologi
belajar ini juga memiliki hal yang sangat penting yaitu menyajikan cirri-ciri
stimulus, memberikan pedoman belajar, memunculkan kinerja, dan memnerikan
tanggapan dan umpan balik yang dilakukan setiap minggunya oleh dosen
pengampuhnya